Rabu, 24 April 2013

ORKOM


PERKALIAN dalam BINER
Metode yang digunakan dalam perkalian biner juga pada dasarnya sama dengan perkalian desimal, akan terjadi pergeseran ke kiri setiap dikalikan 1 bit pengali. Setelah proses perkalian masing-masing bit pengali selesai, dilakukan penjumlahan masing-masing kolom bit hasil.
Contoh :
1101
1011
———x
1101
1101
0000
1101
————–+
10001111
Perkalian juga bisa dilakukan dengan menambahkan bilangan yang dikalikan ke bilangan itu sendiri sebanyak bilangan pengali.
Contoh barusan, hasilnya akan sama dengan jika kita menambahkan 1112 ke bilangan itu sendiri sebanyak 1101 atau 13 kali.
PEMBAGIAN dalam BINER
Serupa dengan perkalian, pembagian pada bilangan biner juga menggunakan metode yang sama dengan pembagian desimal. Bit-bit yang dibagi diambil bit per bit dari sebelah kiri. Apabila nilainya lebih dari bit pembagi, maka bagilah bit-bit tersebut, tetapi jika setelah bergeser 1 bit nilainya masih dibawah nilai pembagi maka hasilnya adalah 0.
Pembagian pada sistem bilangan biner dapat dilakukan sama seperti contoh pembagian sistem bilangan desimal. Sebagai contoh, untuk membagi 110011 (disebut bilangan yang dibagi) dengan 1001 (disebut pembagi), langkah-langkah berikut yang perlu dilakukan.
1 0 1  Hasil
—————-
1 0 0 1  / 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1
————— -
0 0 1 1 1 1
1 0 0 1
———–  -
sisa             1 1 0
Sehingga hasilnya adalah 101, dan sisa pembagian adalah 110.
Pembagian bisa juga dilakukan dengan cara menjumlahkan secara berulang kali dengan bilangan pembagi dengan bilangan itu sendiri sampai jumlahnya sama dengan bilangan yang dibagi atau setelah sisa pembagian yang diperoleh lebih kecil dari bilangan pembagi.

I LOVE PARIS :D

ORKOM


PENJUMLAHAN dalam BINER

Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut :
                        0 + 0 = 0
                        0 + 1 = 1
                        1 + 0 = 1
                        1 + 1 = 0 à menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
                        1 + 1 + 1 = 1 à dengan menyimpan 1

Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan pada slide sebelumnya, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini :
      1  1111      --> “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas
      01011011  --> bilangan biner untuk 91
      01001110  --> bilangan biner untuk 78
      ------------+
       10101001  --> Jumlah dari 91 + 78 = 169

Kita akan menghitung penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan:
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
  1100 bilangan 3)
11011 bilangan 4)
  1001 bilangan 5)
-------------------- +

Untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap
                          11101            bilangan 1)
                          10110            bilangan 2)
                          -------- +
                        110011
                            1100            bilangan 3)
                          -------- +
                        111111
                          11011            bilangan 4)
                          -------- +
                       1011010
                             1001           bilangan 5)
                          -------- +
                        1100011            Jumlah Akhir

Apakah benar  hasil penjumlahan tersebut?
    11101          bilangan 1)
    10110          bilangan 2)
      1100          bilangan 3)
    11011          bilangan 4)
      1001          bilangan 5)
-----------+
1100011     Jumlah Akhir


Mari Buktikan dengan merubah biner ke desimal.
    11101 = 29
    10110 = 22
      1100 = 12
    11011 = 27
      1001 =   9
-------------------- +
1100011 = 99  Sesuai!

PENGURANGAN dalam BINER
Untuk memahami konsep pengurangan biner, kita harus mengingat kembali perhitungan desimal (angka biasa), kita mengurangkan digit desimal dengan digit desimal yang lebih kecil. Jika digit desimal yang dikurangkan lebih kecil daripada digit desimal yang akan dikurangi, maka terjadi “konsep peminjaman”. Digit tersebut akan meminjam 1 dari digit sebeleh kirinya.
Bentuk Umum pengurangan sebagai berikut :
            0 – 0 = 0
            1 – 0 = 1
            1 – 1 = 0
            0 – 1 = 1 à meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya
Contoh :          
            1111011          desimal 123
              101001          desimal 41
            ---------- -
            1010010          desimal 82
Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”.

Perhatikan contoh berikut!
                    0              kolom ke-3 menjadi ‘0’, sudah dipinjam
            111101            desimal 61
              10010            desimal 18
            -------- -
            101011            Hasil pengurangan akhir 43

Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2
Lalu bagaimana jika saya tidak dapat meminjam 1 dari kolom berikutnya karena kolom tersebut berupa bilangan ‘0’?
Untuk membahasa hal itu mari kita beri bandingkan jika hal ini terjadi pada bilangan desimal. Mari kita hitung desimal 800046 – 397261!
                            7999
                            8000146
                            3972 61
                            --------- -
                            4027 05
Perhatikan bahwa kita meminjam 1 dari kolom keenam untuk kolom kedua, karena kolom ketiga, keemat dan kolom kelima adalah nol. Setelah meminjam, kolom ketiga, keempat, dan kelima menjadi: 10 – 9 = 1
Hal ini juga berlaku dalam pengurangan biner, kecuali bahwa setelah meminjam kolom nol akan mengandung: 10 – 1 = 1
Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001–1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:
                         1100101
                              10 10
                             ---------- -
                          1001 11

MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM

Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.


1.1 Pengertian Manusia

Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

1.1.1 Pengertian manusia menurut para ahli

NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain

1.1.2 Pengertian manusia menurut agama islam

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

- Penciptaan Manusia dalam Agama Islam
Sebagaimana yang telah Allah firmankan:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At Tin : 5)
Terdapat dua ayat Al Qur’an yang setidaknya dapat mewakili untuk menunjukkan kepada kita bahwa asal kejadian manusia itu dari tanah. Ayat itu adalah dari surat Shad ayat 71 yang artinya “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” dan surat Ash Shaffat ayat 11 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menentukan tahapan-tahapan penciptaan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk (lain). Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (Al Mukminun : 12-14)
“Wahai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi … .” (Al Hajj : 5)
Ayat-ayat di atas menerangkan tahap-tahap penciptaan manusia dari suatu keadaan kepada keadaan lain, yang menunjukkan akan kesempurnaan kekuasaan-Nya. Begitu pula penggambaran penciptaan nabi Adam yang Allah ciptakan dari suatu saripati yang berasal dari tanah berwarna hitam yang berbau busuk dan diberi bentuk, yang tertera dalam surat Al Hijr ayat 26, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Setelah Allah SWT menciptakan nabi Adam dari tanah. Allah ciptakan pula Hawa dari Adam, sebagaimana firman-Nya :
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri, kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya … .” (Az Zumar : 6)
“Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya … .” (Al A’raf : 189)
Dari Adam dan Hawa ‘Alaihimas Salam inilah terlahir anak-anak manusia di muka bumi dan berketurunan dari air mani yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan hingga hari kiamat nanti. (Tafsir Ibnu Katsir juz 3 halaman 457)
Allah SWT menempatkan nuthfah (yakni air mani yang terpancar dari laki-laki dan perempuan dan bertemu ketika terjadi jima’) dalam rahim seorang ibu sampai waktu tertentu. Dia Yang Maha Kuasa menjadikan rahim itu sebagai tempat yang aman dan kokoh untuk menyimpan calon manusia. Dia nyatakan dalam firman-Nya :
“Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim) sampai waktu yang ditentukan.” (Al Mursalat : 20-22)
Dari nuthfah, Allah jadikan ‘alaqah yakni segumpal darah beku yang bergantung di dinding rahim. Dari ‘alaqah menjadi mudhghah yakni sepotong daging kecil yang belum memiliki bentuk. Setelah itu dari sepotong daging bakal anak manusia tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua kaki dengan tulang-tulang dan urat-uratnya. Lalu Dia menciptakan daging untuk menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi kokoh dan kuat. Ditiupkanlah ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut menjadi makhluk baru yang dapat melihat, mendengar, dan meraba. (dapat dilihat keterangan tentang hal ini dalam kitab-kitab tafsir, antara lain dalam Tafsir Ath Thabari, Tafsir Ibnu Katsir, dan lain-lain)
Dari pembahasan diatas, terdasarlah kita bahwa kita tak patut untuk menyombongkan diri karena kita ini adalah ciptaan yang Maha Kuasa. Ciptaan yang diciptakan dengan sebaik-baiknya. Patutlah kita mensyukurinya dan beribadah kepada-Nya.

- Kelebihan Manusia dari Makhluk Lain
Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk-makhluk yang Kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol ( QS. Al Isra 70).
Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk yang mulia. Namun jika manusia beriman dan taat kepada Allah SWT ia bisa melebihi kemuliaan para malaikat. Ada beberapa alasan  yang mendukung pernyataan tsb.
Pertama, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk bersyujud (hormat) kepada Adam as. Allah berfirman saat awal penciptaan manusia ;
“Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada Malaikat, sujudlah kamu kepada adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur  dan ia adalah termasuk golongan kafir. ( QS. Al Baqarah 34).
Kedua, malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tentang al asma (nama-nama ilmu pengetahuan) sedangkan Adam mampu karena memang diberi ilmu oleh Allah SWT.
“ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman, Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang golongan yang benar. Mereka menjawab, Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami katahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman, Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya nama-nama benda itu, Allah berfirman, Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.” (Q S. Al Baqarah 33)
Ketiga, kepatuhan malaikat kepada Allah SWT karena sudah tabiatnya, sebab malaikat tidak memiliki hawa nafsu sedangkan kepatuhan manusia pada Allah SWT melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan godaan syetan.
Keempat, manusia diberi tugas oleh Allah menjadi khalifah dimuka bumi, “Ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada para malaikat, : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi…”(QS.Al Baqarah 30)


Fungsi Manipulator dalam C++


RESUME FUNGSI MANIPULATOR DALAM C++
Manipulator umumnya digunakan untuk mengatur format tampilan data. Misalnya untuk mengatur agar suatu nilai ditampilkan dengan lebar 10 karakter rata kanan, dan sebagainya.
Tabel Manipulator

Manipulator

Keterangan

Endl
Menyisipkan newline dan mengirimkan isi ke penyangga
Ends
Menyisipkan karakter null
Flush
Mengirimkan isi penyangga keluaran ke piranti keluaran
Dec
Mengkonversi ke bilangan basis sepuluh
Hex
Mengkonversi ke bilangan basis 16 (oktal)
Oct
Mengkonversi ke bilangan basis 8 (oktal)
setbase(int n)
Mengkonversi ke bilangan basis n (n=8, 10 atau 16)
setw(int n)
Mengatur lebar field untuk suatu nilai sebesar n karakter
setfill(int c)
Menyetel karakter pemenuh berupa c
setprecicion(int n)
Menyetel presisi bilangan pecahan sebesar n digit
setiosflags(long f )
Menyetel format yang ditentukan oleh f.f adalah tanda format pada tabel 3.3
Resetiosflags(long f )
Menghapus format yang ditentukan oleh f.f adalah tanda format pada tabel 3.3

a.    endl
Manipulator endl digunakan untuk menyisipkan karakter newline. Dengan kata lain manipulator ini identik dengan ‘\n’. Namun pada bahasa C++ lebih banyak digunakan manipulator ini dibanding manipulator C yang harus menggunakan karakter khusus ‘\n’
b.    setw()
Manipulator setw() bermanfaat untuk mengatur lebar dari suatu tampilan data.
     c.    setfill()
Manipulator setfill() berguna untuk mengatur karakter yang dipakai memenuhi bagian field yang ditentukan setw(), yang tidak dipakai untuk menampilkan data.
d.    ends
Manipulator ends berfungsi untuk menambahkan karakter null (ASCII nol) ke deretan suatu karakter. Hal seperti ini kadang-kadang diperlukan, misalnya jika ingin mengirim sejumlah karakter ke file disk dan mengakhirinya dengan karakter null.
Contoh :
            cout<<’a’<<’b’<<’c’<<ends;
Pernyataan di atas mengirimkan tiga buah karakter (a,b dan c) serta sebuah karakter null. Pada layar, ends akan menimbulkan sebuah karakter kosong.

e.    setiosflags()
Manipulator setiosflags() merupakan manipulator yang dapat dipakai untuk mengontrol sejumlah tanda format yang tercantum pada tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3 Tanda format untuk menampilkan setiosflags()dan resetiosflags()
Nama
Tanda format

Keterangan

ios::left
Menyetel rata-kiri terhadap lebar field yang diatur melalui setw()
ios::right
Menyetel rata-kanan terhadap lebar field yang diatur melalui setw()
ios::scientific
Memformat keluaran dalam bentuk notasi eksponensial
ios::fixed
Memformat keluaran dalam bentuk notasi desimal
ios::dec
Memformat keluaran dalam basis 8 (oktal)
ios::oct
Memformat keluaran dalam basis 16 (hexadesimal)
ios::hex
Memformat huruf pada notasi heksadesimal ke bentuk huruf kapital
ios::uppercase
Menampilkan awalan 0x untuk bilangan heksadesimal atau 0 (nol) untuk bilangan oktal
ios::showbase
Menampilkan titik desimal pada bilangan pecahan yang tidak memiliki bagian pecahan
ios::showpoint
Menampilkan titik desimal pada pecahan yang tidak memiliki bagian pecahan
ios::showpos
Untuk menampilkan tanda + pada bilangan positif

f.       Setprecision()

Apabila anda bekerja dalam bilangan pecahan, Anda juga mengatur jumah digit pecahan yang ingin ditampilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan manipulator setprecision(). Bentuknya :
setprecision(n) dengan n menyatakan jumlah digit pecahan yang diinginkan.
Sebagai contoh :
            cout << setprecision(2) << 123.56789 << endl;
akan menapilkan :
                123.57
bagian pecahan terdiri atas dua digit sesuai dengan argumen pada setprecision().
Contoh Program :

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
float nilai = 123.45;
clrscr();
cout << setiosflags(ios::fixed);
cout << setprecision(0) << nilai << endl;
cout << setprecision(1) << nilai << endl;       
cout << setprecision(2) << nilai << endl;
cout << setprecision(3) << nilai << endl;
cout << setprecision(4) << nilai << endl;
cout << setprecision(5) << nilai << endl;
cout << setprecision(6) << nilai << endl;
cout << setprecision(7) << nilai << endl;
getch();
}
g.     Oct,hex,dec

Oct,hex,dec berfungsi untuk menampilkan data dalam bentuk octal,hexadecimal dan desimal. File header yang harus disertakan adalah file header iomanip.h .
Contoh :


#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
int jum1=1500;

cout<<jum1<<endl;
cout<<oct<<jum1<<endl;
cout<<hex<<jum1<<endl;
cout<<dec<<jum1<<endl;

getch();
}






Selasa, 23 April 2013

Contoh Penerapan Hukum Bernoulli

Sebelumnya, kita sudah belajar mengenai Prinsip dan Persamaan Bernoulli. Kali ini kita akan melihat penerapan prinsip dan persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.

 Teorema Torriceli Salah satu penggunaan persamaan Bernoulli adalah menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari dasar sebuah wadah (lihat gambar di bawah)
 Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah :







 Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan ini kita oprek lagi menjadi :




 Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan Gerak jatuh Bebas) Ini dikenal dengan Teorema Torricceli. Teorema ini ditemukan oleh Eyang Torricelli, murid eyang butut Gallileo, satu abad sebelum om Bernoulli menemukan persamaannya.


 

Penyemprot Parfum

 Secara garis besar, prinsip kerja penyemprot parfum bisa digambarkan sebagai berikut (sambil lihat gambar ya). Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi. Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si cairan parfum tiba di pipa 1, udara yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya keluar. Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat… ingat persamaan kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat. Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan.


Cerobong Asap

 Pertama, asap hasil pembakaran memiliki suhu tinggi alias panas. Karena suhu tinggi, maka massa jenis udara tersebut kecil. Udara yang massa jenisnya kecil mudah terapung alias bergerak ke atas. Alasannya bukan cuma ini… Prinsip om bernoulli juga terlibat dalam persoalan ini. Kedua, prinsip om bernoulli mengatakan bahwa jika laju aliran udara tinggi maka tekanannya menjadi kecil, sebaliknya jika laju aliran udara rendah, maka tekanannya besar. Ingat bahwa bagian atas cerobong berada di luar ruangan. Ada angin yang niup di bagian atas cerobong, sehingga tekanan udara di sekitarnya lebih kecil. Di dalam ruangan tertutup tidak ada angin yang niup, sehingga tekanan udara lebih besar. Karenanya asap digiring ke luar lewat cerobong… (udara bergerak dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah).

 Gaya angkat Pesawat

 Salah satu faktor yang menyebabkan pesawat bisa terbang adalah adanya sayap. Bentuk sayap pesawat melengkung dan bagian depannya lebih tebal daripada bagian belakangnya. Bentuk sayap seperti ini dinamakan aerofoil. Ide ini ditiru dari sayap burung. Bentuk sayap burung juga seperti itu (sayap burung melengkung dan bagian depannya lebih tebal). Pernah lihat burung belum ? Bedanya, sayap burung bisa dikepakkan, sedangkan sayap pesawat tidak. Burung bisa terbang karena ia mengepakkan sayapnya, sehingga ada aliran udara yang melewati kedua sisi sayap. Agar udara bisa mengalir pada kedua sisi sayap pesawat, maka pesawat harus digerakkan maju. Manusia menggunakan mesin untuk menggerakan pesawat (mesin baling2 atau mesin jet).




 Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari bawah berdesak2an dengan temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air yang ngalir dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di sebelah atas sayap meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di sebelah bawah sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak2an (tekanan udaranya lebih besar). Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena sayapnya nempel dengan badan si pesawat, maka si pesawat ikut2an terangkat..


 Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700 – 1782).


 


 Dalam kertas kerjanya yang berjudul “Hydrodynamica”, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun. Bagaimanakah definisi asas Bernoulli ? Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah . Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Fluida mengalir pada pipa dari ujung 1 ke ujung 2 Kecepatan pada ujung 1 = v1 , ujung 2 = v2 Ujung 1 berada pada ketinggian h1 , ujung 2 = h2 Tekanan pada ujung 1 = P1 , ujung 2 = P2.

 


 Hukum Bernoulli untuk fluida yang mengalir pada suatu tempat maka jumlah usaha, energi kinetik, energi potensial fluida persatuan volume fluida tersebut mempunyai nilai yang tetap pada setiap titik. Jadi jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan energi potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Bagaimanakah persamaan dari hukum Bernoulli ? Persamaan Bernoulli adalah



maka persamaan Bernoulli :



P1 : tekanan pada ujung 1, satuannya Pa
P2 : tekanan pada ujung 2, satuannya Pa
v1 : kecepatan fluida pada ujung 1, satuannya m/s
v2 : kecepatan fluida pada ujung 2, satuannya m/s
h1 : tinggi ujung 1, satuannya m
h2 : tinggi ujung 2, satuannya m